Like on Facebook

Iklan

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Apakah semua larutan dapat menghantarkan arus listrik? Saat kita amati kabel listrik yang terbuat dari tembaga yang merupakan zat padat dapat mengalirkan arus listrik, sedangkan air yang merupakan zat air dapat mengalirkan arus listrik. Mengapa hal ini dapat terjadi? Ok berikut ini akan dibahas mengenai larutan-larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.

Larutan merupakan campuran yang antar zat penyusunnya tidak memiliki bidang batas dan bersifat homogen di setiap bagan campuran (baik fase, komposisi, dan sifat fisis lainnya). Komponen larutan adalah pelarut (solven) dan zat terlarut (solute). Contoh yang termasuk larutan adalah larutan gula, larutan alkohol, larutan urea dan sebagainya.

Berdasarkan daya hantar listrik larutan dibedakan menjadi dua macam, yaitu larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit:
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik yang disebabkan adanya ion-ion positif dan ion-ion negatif yang berasal dari senyawa elektrolit yang terurai dalam larutan. Semakin banyak jumlah ion, semakin pula kuat daya hantar listrik. Zat-zat elektrolit dapat digolongkan menjadi asam, basa, dan garam. Larutan elektrolitnya berupa larutan asam, larutan basa, dan larutan garam. Larutan asam jika dalam air akan melepaskan ion , larutan basa jika dalam air akan melepaskan ion , dan larutan garam merupakan larutan yang tersusun dari ion logam dan ion sisa asam (gabungan kation dari basa dan anion dari asam).
Contoh ionisasi larutan elektrolit :
(asam)
) (asam)
(basa)
(basa)
(garam)
(garam)
Berdasarkan daya hantar listrik, larutan elektrolit dibagi menjadi dua sebagai berikut:
1.    Larutan elektrolit kuat yaitu larutan elektrolit dengan daya hantar listrik besar sehingga meenyebabkan nyala lampu terang. Contoh:
larutan asam kuat (HCl, HBr, , )
larutan basa kuat (LiOH, NaOH, KOH,
Asam-asam oksihalogen (HClO, HIO, , ), dan garam-garam (NaCl,KCl).
2.    Larutan elektrolit lemah yaitu larutan elektrolit dengan daya hantar listrik lemah/kecil, sehingga menyebabkan nyala lampu redup atau hanya timbul gelembung gas saja. Contoh: , Al(OH), AgCl, .
Larutan Nonelektrolit adalah larutan yang tidak menghantarkan arus listrik yang fikarenakan zat-zat tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral (tidak terurai menjadi ion-ion) yang tidak bermuatan listrik. Contoh larutan gula (), urea (), dan etanol ().
Larutan tergolong ke dalam campuran homogen yang komponennya terdiri dari pelarut dan zat terlarut. Pelarut-pelarut yang bisa digunakan adalah air. Adapun zat terlarut terdiri dari berbagai senyawa ion maupun kovalen. Larutan ada yang dapat menghantarkan arus listrik dan tidak dapat menghantarkan arus listrik. Sifat daya hantar listrik zat yang larut dalam air dapat diketahui dengan menggunakan alat uji elektrolit sehingga gejala yang timbul pada uji daya hantar listrik pada masing-masing kelompok larutan sebagai berikut.
1. Larutan elektrolit kuat
 Cirinya :
-    Nyala lampu terang
-    Timbul banyak gelembung pada elektrode

2. Larutan eleektrolit lemah
Cirinya :
-    Nyala lampu redup
-    Timbul sedikit gelembung pada elektrode

3. Larutan elektrolit lemah
Cirinya :
-    Lampu tidak menyala
-    Sedikit gelembung pada elektrode

4. Larutan Nonelektrolit
 Cirinya :
-    Lampu tidak menyala
-    Tidak ada gelembung pada elektrode.

Pada larutan elektrolit terdapat ion-ion yang berbeda muatan dan bergerak bebas. Bila arus listrik dihubungkan, kation bergerak menuju katode dan anion bergerak menuju anode sehingga arus listrik mengalir dalam sistem tersebut. Larutan elektrolit yang menghubungkan kedua elektrode tersebut dapat membuat aliran listrik dalam rangkaian sehingga larutan elektrolit dapat menhantarkan arus listrik. Jika semua ion larutan telah berubah menjadi partikel netral, maka tidak ada partikel negatif maupun positif yang memberikan atau menerima elektron, sehingga tidak dapat lagi mengalirkan arus listrik.

Pada gambar atas, saat elektrode dihubungkan sumber tegangan listrik, terlihat gas klorin () pada anoda dan pada katoda akan terlapisi oleh logam tembaga (Cu). Zat elektrolit terionisasi menjadi  dan yang bergerak bebas secara acak diantara molekul-molekul air. Adanya arus listrik ion bergerak menuju kutub negatif (katoda). Elektron ditangkap oleh ion-ion dan ion berubah menjadi atom Cu. Ion bergerak menuju kutub positif (anoda), ion-ion melepaskan elektronnya.

  Elektron dari ion mengalir melalui kawat penghantar dari anoda ke katoda dan diikuti oleh ion di katoda. Senyawa yang dalam larutannya dapat menghantarkan arus listrik berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar, karena senyawa-senyawa tersebut dapat terionisasi saat dilarutkan dalam air.
   1.  Senyawa Ion
Senyawa ion tersusun dari ion-ion yang bentuknya padat dan kering.  Ion-ion penyusun senyawa ion dalam pelarutnya akan bergerak bebas sehingga larutan ion dapat menghantarkan arus listrik. Senyawa ion dalam bentuk kristal, ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. Sedangkan yang berbentuk lelehan / larutan dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ionnya dapat bebas bergerak. Contoh senyawa ion adalah NaCl. Bila dilarutkan dalam air akan terionisasi sesuai persamaan: Semua senyawa ion yang larut dalam air tergolong elektrolit kuat, baik senyawa basa maupun garam. Contoh:
    Natrium Klorida (NaCl)
    Kalium Klorida (KCl)
    Natrium Hidroksida (NaOH)
    Kalium Hidroksida (KOH)
    Barium Hidroksida (
    2. Senyawa Kovalen
   A. Senyawa Kovalen polar
Senyawa kovalen polar apabila dillarutkan ke dalam air akan terurai menjadi ion-ion. Hal tersebut disebabkan oleh ikatan kovalen pada senyawa tersebut mudah putus dalam pelarut air dan menghasilkan ion-ion. Senyawa kovalen polar berbentuk murni dan sebagai penghantar listrik yang baik karena dapat bereaksi dengan air menghasilkan ion-ion yang bebas bergerak. Contoh:
- Asam Klrida (HCl)
- Amonia ()
- Asam Asetat ( )
 B. Senyawa Kovalen Nonpolar
Pada senyawa kovalen nonpolar baik dalam bentuk murni (cair) maupun larutannya tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Konsentrasi larutan dan Derajat Ionisasi
Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan.
    Molaritas (M)
Yaitu jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan.

M= molaritas
n= jumlah mol
V= Volume (liter)
    Derajat Ionisasi (α)
Adalah banyaknya mol zat yang terionisasi di bandingkan mol zat mula-mula.
α= (mol zat terionisasi)/(mol zat mula-mula)
Contoh soal
Suatu elektrolit lemah ( ) sebnayak 0,1 mol mengalami reaksi ionisasi sebagian dengan harga 4%. Maka yang terionisasi adalah sebesar?...mol.
Jawab:
Diketahui: mol zat mula-mula = 0,1 mol
Derajat ionisasi = 4%
Maka
4% = mol zat terionisasi/ 0,1
4% × 0,1 = mol zat terionisasi
0,004 mol = mol zat terionisasi.

Okey demikian materi tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit. Semoga bermanfaat   


Share This :
Putriana

adalah seorang santri di Kudus 1810710029_Putriana_ T.IPA-A